Minggu, 05 Juli 2015

Edmodo : Sistem pembelajaran baru menggunakan 'New Media'

Teknologi Komunikasi, begitu mendengar nama mata kuliahnya saja, bisa dipastikan kita akan mempelajari berbagai hal tentang teknologi yang ada saat ini, dalam penyampaian pesan, dan lain sebagainya. Dan hal tersebut sangat terasa ketika saya berada di semester 4 pada saat mengikuti kelas 'TEKNOKOM' (Teknologi Komunikasi) yang mempunyai dosen pengampu Bapak Ali Rokhman.

Jika biasanya, dosen hanya memberikan sebuah mata kuliah dengan memberikan sebuah tugas, mereview, dengan mencari jurnal dan mempresentasikan dengan kecanggihan power point dan lainnya. Tetapi sekarang ini saya dihadapkan dengan sebuah teknologi yang berbeda yang mengandalkan 'New Media' dan tentu saja diterapkan secara langsung. Nama dari aplikasi dengan bantuan 'New Media' ini adalah Edmodo.


Minggu, 12 April 2015

Sedikit Tentang kekecewaan -

Kecewa adalah ketika sesuatu tidak sesuai dengan harapan. Itu ada teorinya, tapi tunggu ! ternyata ada hal lain, kecewa itu saat kita ingin memperbaiki sebuah hubungan, dan justru membuat kebodohan yang sama , itu faktanya :') Dan pertanyaannya sama seperti 3 tahun lalu, what should I do ?

Mungkin beberapa dari kalian pernah merasakan hal tersebut? mungkin. Saat dimana sedih melanda dan merasa beberapa hari tidak ada sebuah tindakan yang dilakukan untuk menjalin sebuah hubungan yang baik kepada teman, saudara, atau bahkan orang yang disuka. Yang jelas terlihat dari sikap dan juga tingkah laku orang yang ingin kita tuju.

Ketika sesuatu tidak sesuai dengan harapan, mungkin akan banyak sekali ekspresi yang kita keluarkan, tetapi, kecewa merupakan salah satu hal yang tepat.

Kecewa, mungkin itu merupakan kata yang tepat. pertanyaannya, harus diapakan rasa kecewa itu? kecewa ini berbeda, tidak dapat disalurkan kepada orang lain, dan hanya bisa dirasakan diri sendiri. kecewa karena memang merupakan kesalahan diri sendiri yang selalu berulang.

Sama seperti 3 tahun lalu, di saat yang berbeda, dengan orang yang berbeda, melakukan kesalahan yang sama di tempat yang berbeda. Mungkin sistem mapping yang kurang tepat yang membuat semuanya sama. sekarang, yang paling dapat dilakukan adalah mencoba biasa dan menyelesaikan tanggung jawab yang menanti dan berusaha tidak ada apa-apa.

Sabtu, 11 April 2015

Children And New Media

Bertemu lagi dengan pembahasan ‘new media’ atau sebuah hal yang sering dikaitkan erat dengan internet. Untuk kali tema khusus yang akan dibahas adalah, bagaimana saat ‘new media mulai bersentuhan dengan dunia anak’. Dalam hal ini terdapat sebuah chapter yang berjudul ‘Children And New Media ‘ oleh Buckinghum. Hal ini merupakan salah satu chapter yang menjelaskan adanya dunia anak yang mulai terpengaruhi oleh dunia komputer dan juga media online tersebut dalam sebuah permainan game yang ada di dalamnya.

Siapa yang tidak mengetahui permainan yang ada di dalam komputer sekarang ini? game komputer atau bahkan game online sudah sangat banyak diketahui, dan bahkan diminati oleh masyarakat. Permainan ini merupakan salah satu model permainan yang diciptakan oleh kemajuan teknologi, yang akhirnya membuat banyak sekali orang yang tertarik untuk memainkannya.


Sabtu, 04 April 2015

OPTIMIS VS PESIMISTIK adanya 'NEW MEDIA'

Masih mengenai teknologi, banyak sekali hal yang ada di sekitar kita yang dapat dijadikan sebagai penelitian tentang adanya perkembangan teknologi yang ada di sekitar kita. Salah satu yang banyak menjadi pertanyaan atau keraguan adalah, memgapa teknologi memiliki hal yang tidak merata dalam hal akses. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat pada suatu daerah yang bahkan belum mengetahui tentang adanya keberadaan ‘new media’ ini.

Acces to Computer and Internet

Akses memang dianggap sebuah hal yang paling penting dalam sebuah ‘new media’ atau internet. Hal ini karena memang internet harus mempunyai akses, untuk menjangkau masyarakat. Jika tidak ada akses, maka tidak aka nada yang mengenal internet sampai sejauh ini. Akses sebenarnya meliputi banyak hal. Dan tentu saja, mempunyai banyak kendala. Selain memang peran orang yang menyalurkan internet, ada banyak kendala lain seperti motivasi, penggunaan, dan juga karakteristik dari masyarakat tersebut, suka atau tidaknya dengan kedatangan internet. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Katz and Aspden, 1997a, 1997b, 1997c.

Tetapi disamping semua hal tersebut, internet tetap saja memberikan dampak yang signifikan bagi manusia dan juga masyarakat dengan segala sistem yang ada di dalamnya. Tetapi tentu saja, dibalik semua perubahan terdapat dua hal yang terkadang berbanding terbalik. Dan hal inilah yang akhirnya menimbulkan sisi optimis dan juga pesimistis, di balik semua yang ada. Dan tentunya sebagai orang yang juga menggunakan media, kita harus mengetahui sisi tersebut yang dapat kita lihat melalui sisi akses terlebih dahulu.

Pessimistic

Neu et al pada tahun 1999, pernah membuat penelitian jika memang warga Afrika memiliki akses internet yang kurang dibandingkan dengan orang Asia, yang menyebabkan hilangnya partisipasi yang ada di dalam masyarakat mereka. Hal ini juga dapat kita temui di masyarakat yang ada di Indonesia, dimana memang terdapat banyak suku yang memang menutup diri dari adanya internet atau bahkan karena tidak pernah diperkenalkan dengan ‘new media’ tersebut.

Hal ini salah satunya dapat kita lihat pada suku Baduy di Banten misalnya, suku yang sangat menjaga adat istiadat cenderung menolak dengan perkembangan teknologi yang ada, begitu pun internet. Sebagian besar dari masyarakat mereka tidak peduli dengan perkembangan sistem komunikasi di luar mereka, hal ini menyebabkan mereka terasing dari kehidupan virtual. Hal ini karena memang masyarakat tersebut mempunyai kepercayaan akan adat yang sangat menghargai lingkungan, dan tidak ingin merusak hal tersebut. Dan tentunya contoh yang satu ini dapat memperlihatkan kurangnya akses internet bisa masuk ke dalam masyarakat tersebut.

Selain hal tersebut, terdapat pula sebuah penelitian lain yang memang melihat pestimistik ini di luar maslaah adat. Seperti adanya  penelitian yang mengungkapkan bahwa adanya keadaan yang merugikan bagi orang yang memiliki pendidikan rendah, wanita, orang dalam usia renta, dan orang yang berpendapatan rendah. Kebanyakan dari mereka memiliki kesulitan dalam mengakses dan mengoperasikan internet. Banyak dari kalangan orang tua yang mengeluh dan lambat dalam mencerna dan mengoperasikan internet, bahkan ada juga yang sama sekali tidak mengetahui perkembangan kehidupan di dunia virtual yang semakin marak ini. Dan tentunya hal tersebut dapat kita lihat di dalam kehidupan kita sehari-hari.
  
Optimistic Perspective

Disisi lain, menurut McNutt, 1998, internet juga memberikan kemudahan bagi manusia untuk mengakses informasi. Internet memang menyediakan banyak sekali kelebihan mulai dari informasi hingga membantu meningkatkan kehidupan manusia dengan memberikan akses pendidikan di dalamnya. dan tentu saja hal tersebut merupakan salah satu yang tidak bida kita hilangkan dari pandangan kita.

Contoh dari akses internet ini dapat kita temui, bahkan kita alami. Sekarang banyak sekali yang memang mengakses pemberitaan dan yang lainnya melalui internet. Bahkan sekarang banyak sekali dari para mahasiswa yang mencari jurnal dan ilmu pengetahuan dari ‘new media’ yang satu ini.

Selain itu, dengan adanya internet, banyak sekali masyarakat yang memang dapat mengakses internet untuk mencari teman yang mempunyai perbedaan dan lainnya. Maka dari itu, akses yang diberikan oleh internet sangatlah penting.

Dari adanya beberapa hal optimistic dan juga pesimistik yang ada di dalam akses, terdapat beberapa hal yang akhirnya menjadi pemikiran dalam materi yang satu ini. Pengenalan orang tua yang memang sangat sulit untuk dimasuki internet, merupakan salah satu penemuan yang menarik. Dan tentu saja, terdapat beberapa orang yang memang tengah meneliti tentang hal ini. Dan makin menarik karena terdapat beberapa pendapat yang ternyata sama, bahwa memang orang tua kesulitan untuk mengaksesnya karena teknologi ini sudah berubah di jaman mereka yang berbeda. Yang membuat mereka belum terbiasa dengan adanya internet. Hal ini bisa kita bandingkan kelihaian internet kita dengan orang tua ataupun kakek nenek kita.

Sedari kecil, kita bahkan telah mengetahui tv, dimana kakek kita belum mengetahuinya, bahkan kemunculan tv juga merupakan sebuah perubahan yang sangat signifikan. Dan ketikan kita ketika sd sudah mengetahui internet, orang tua atau misal kakek kita masih berusaha beradaptasi dengan tv. Dan tentu saja, ketika kita telah mahir dalam new media, kakek kita kemungkinan besar akan makin sulit menerima. Maka dari itu, akses yang terhambat dengan adanya umur atau usia, memang hal yang sangat wajar. Dan hal tersebut juga mungkin sulit untuk dihindari, meski telah memakai sosialisasi internet yang sedemikian rupa.

Tetapi tentu saja, dari semua hal yang disampaikan tentang optimis dan pesimis di atas, kita sebagai orang yang juga menggunakan internet dan teknologi, harus menjadi tahu, apa yang harus kita lakukan dengan new media dan apa yang harusnya tidak kita lakukan. Karena setiap hal pastinya memiliki hal yang buruk dan hal yang baik. Dan apapun akses yang menghambatnya, jika kita bisa menghalau untuk sesuatu yang lebih maju, tentunya kita bisa coba dari keluarga terdekat yang mungkin belum mengenal internet, agar mereka dapat menggunakan ‘new media’ ini dengan cara yang lebih bijak. Terimakasih telah membaca :) 

Sabtu, 28 Maret 2015

Mengenal lebih dekat : Tahapan Perkembangan 'MEDIA' dan 'KOMUNITAS'

Banyak sekali perkembangan yang ada di dalam dunia teknologi. Yang tentu saja hal seperti patut untuk kita perhatikan. Teknologi merupakan salah satu hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Hal ini tentu saja, membuat kita harus terus mengikuti perkembangan yang ada. Ada beberapa tahap yang membuat teknologi menjadi sekarang ini, bahkan hingga dikenal dengan sebutan ‘new media’ yang memang telah diketahui oleh orang banyak.

Dalam hal ini, sebagai seorang yang menggunakan teknologi, dan bahkan telah menjadi pengguna aktif, tidak ada salahnya, jika kita harus mengetahui tahapan serta perkembangan  yang ada di dalam teknologi. Yang dalam hal ini, tahapan tersebut mempunyai kemungkinan besar untuk membuat kita mengetahui bahwa ada sejarah dan juga dampak yang dibawa, pada sebuah teknologi, yang dalam hal ini menyangkut dengan media, yang tentunya sudah tidak asing di telinga kita.

Beberapa tahapan dapat kita ketahui dari beberapa gelombang yang ada di bawah ini :
1.      Gelombang Pertama dari studi komunitas dan media
Pada gelombang ini, terdapat seseorang yang memang tertarik kepada peran dari komunitas pers, yang pada saat itu, tengah ada di dalam pembentukan identitas antara kelompok imigran. Seseorang tersebut merupakan Park (1922) yang memang memberikan pendapat bahwa pembaca koran, lebih merupakan karakteristik yang ada di penduduk kota dibandingkan dengan penduduk yang ada di desa. Dan ternyata, terdapat sebuah kesimpulan bahwa masyarakat yang ada di dalam pedesaan lebih suka untuk membaca berita lokal mengenai daerah atau wilayah yang ditempatinya, dibandingkan dengan daerah lain. Sebaliknya, masyarakat kota dinilai lebih suka membaca berita yang memang berasal dari luar kota.

Lalu, disaat yang hampir bersamaan pada gelombang ini, Merton (1949) juga mempunyai pendapat yang lain. Dia memberikan perbedaan pada masyarakat, yang menurut pengamatannya, masyarakat dapat dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda, yaitu localites dan juga cosmopolitans. Localites diartikan sebagai masyarakat yang memang terlibat dalam aktifitas sosial yang berbasis lokal dan juga menggunakan koran lokal untuk mencari berita lokal juga, yang memang menarik perhatiannya. Sedangkan, di sisi lain, cosmopolitan merupakan sebuah masyarakat yang memiliki pandangan luas, dan juga aktivitas sosial yang beragam, ternyata banyak yang mencari berita dari luar daerah. Dalam hal ini dapat dilihat, bahwa penggunaan media dan juga partisipasi komunitas yang ada di dalamnya, memang merupakan bentuk refleksi dari masing-masing individu.



Disisi lain, ternyata hal ini juga berbeda menurut Jangwitz (1952), menurutnya koran lokal memang berkontribusi dalam masyarakat yang ada pada daerah lokal tersebut. Dia menemukan bahwa integrasi komunitas dan juga keterlibatan komunitas berhubungan dengan perhatian yang lebih besar dari surat kabar lokal.

Pada gelombang ini, kita sudah dapat menyaksikan, baik media lokal maupun bukan, memang telah mempunyai pengaruh yang besar, yang memang telah mempengaruhi masyarakat, dengan di dalamnya terdapat berbagai macam pengelompokan dan juga pengkategorian identitas di dalam suatu komunitas, secara tidak sadar.

2.      Gelombang Kedua : Media Komunitas Elektronik
Seperti yang kita ketahui pada gelombang pertama, media yang pertama kali ada adalah media cetak, yang memang memiliki sejarah dampak yang memang sangat tinggi, apalagi jika kita kaitkan dengan awal mula atau sejarah yang ada, anda akan menemukan banyak dampak yang sangat besar yang diakibatkan oleh sebuah media cetak.

Tetapi, pada gelombang kedua, terdapat perubahan dalam hal teknologi yang tidak kalah menarik. Di dalam tahapan ini, telah berkembangan suatu teknologi, yaitu sebuah video portable, dan juga distribusi sistme televisi kabel yang ada pada akhir tahun 1960 dan awal tahun 1970. Tentunya hal ini membuat perubahan yang sangat signifikan. Dalam hal ini, mulai bermunculan kelompok-kelompok kontra-budaya dan juga politik yang mapan memiliki surat kabar untuk dirimereka sendiri. Dalam hal ini, sering dikenal sebagai underground atau juga pers alternative, yang pernah disebutkan oleh Downing, Girard, dan Jallow.
Media yang baru ini memang mencoba untuk menghadirkan sebuah ‘media komunitas’ yang mengacu pada berbagai macam bentuk mediasi yang dapat dihasilkan dari komunikasi. Beberapa contohnya banyak kita lihat seperti sekarang ini, seperti media elektronik radio, dan juga televisi, serta media cetak seperti koran dan juga majalah. Dalam hal ini, jaringan elektronik kemudian berinisiatif untuk merangkul segala yang ada di dalam media saat itu, seperti media yang mempunyai karakteristik dari media cetak tradisional maupun media elektronik.

Dengan keberhasilannya dalam merangkul semua media tersebut, akhirnya membuat media elektronik mempunyai sebuah komunitas media yang menciptakan sebuah komunitas media yang lain. Komunitas media yang telah ada, memanfaatkan media elektronik yang memang berskala kecil, untuk tujuan politik dan budaya. Dan masalah inilah yang akhirnya menyebabkan, pembentukan struktur organisasi yang profesional dalam sebuah komunitas media tersebut. Tetapi, organisasi yang profesional ini memang bertentangan dengan tujuan yang ada pada masyarakat asli. Karena memang antar media yang telah ada mempunyai banyak ketertarikan, akhirnya gelombang dan aktivitas ini menjadi bercampur. Menjadi sebuah komunitas dan juga hasil media yang bercampur juga.

3.      Gelombang Ketiga : Era Internet
Gelombang inilah yang akhirnya sekarang ini, banyak kita temui di sekitar kita, dan bahkan menjadi salah satu hal yang banyak kita lakukan. Dalam sebuah jurnal of communication dan journal of computer mediated communication pada tahun 1996, terdapat tema utama yang memang disiapkan untuk membahas gelombang yang satu ini. Hal ini juga sangat terlihat dengan jelas bahwa internet memang mempunyai arti yang sangat penting, terbukti dari adanya pembentukan Asosiasi Peneliti dan Penyelenggaraan Konferensi International pertama yang mengulas hal ini pada tahun 2000.

Dalam hal ini, banyak sekali pusat penelitian baru yang dibentuk dengan beberapa inisiatif yang memang menjadikan komunitas virtual sebagai objek virtual. Dalam hal ini, komunitas virtual merupakan sebuah komunitas baru lagi, yang memang hadir karena adanya ‘new media’ ini, atau yang lebih dikenal dengan nama internet. Dengan adanya media yang baru ini, dan memang mempunyai dampak yang besar, akhirnya banyak sekali jurnal akademik yang diluncurkan, untuk membahas mengenai fenomena ini. Buku-buku mengenai internet dan aspek masyarakat juga meledak setelah Benedikt menerbitkan sebuah buku Cyberspace: First Step, yang memang banyak sekali membuka wawasan tentang dampak dari gelombang yang satu ini.

Di dalam ketiga gelombang tadi, tentunya kita bisa melihat dampak yang ada di dalamnya, untuk lebih mengetahui apa yang harus kita lakukan, dengan media yang sekarang ini kita gunakan. Dan untuk membuat kita mengetahui bahwa gelombang di atas, juga merubah setiap karakter yang ada di masyarakat, yang membentuk sebuah komunitas yang baru.



*sumber: "Creating Community with Media : History, Theories and Scientific Investigations” oleh Nicholas W. Jankowski